Trand Fashion 2015 Yang Bisa Jadi Pilihan Kamu !!

untuk kamu yang masih belum pede nyari trend fashion di tahun baru ini berikut brand produk tersebut semoga ada di kamu salah satunya?

Kisah-kisah Hidup Yang Hanya Dipahami Mahasiswa Perikanan

Sebenarnya Apa saja sih hal hal unik yang ada di kampusnya anak perikanan dal unik apa saja yang dirasakan mahasiswa perikanan ?

Menu Sarapan Pagi Yang Baik Buat Kesehatan Anda..!

Buah pisang ternyata sangat dianjurkan untuk dijadikan menu sarapan pagi anda. Selain teksturnya yang lembut serta rasanya yang manis, pisang mengandung karbohidrat yang cukup yang membuat perut dalam keadaan kenyang yang lebih lama...

Huawei Ascen Mate 7

Huawei Ascend Mate 7 - September 2014 vendor asal negara China yaitu Huawei resmi meluncurkan produk terbarunya dari Ascend series smartphone ini dilepas pada momen IFA 2014 di Berlin , Jerman beberapa waktu yang lalu...

Karakter Orang Dapat Dilihat Dari Bentuk Alis, Telinga, Hidung, Mulut Dan Telinga

semua orang pasti ada baiknya dan buruknya dan kita juga bisa menilai seseorang dari segi bentuk Alis, Telinga, Hidung Mulut dan rahang yuk simak ulasan beikut...

Tampilkan postingan dengan label Motivasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Motivasi. Tampilkan semua postingan

Jumat, 30 Januari 2015

Surat Untuk Kau Yang Telah Jadi Mahasiswa


Eko Prasetyo dan Zely Ariane*

Semua ambisi itu sah, kecuali yang dicapai dengan menyengsarakan dan menginjak-injak kepercayaan orang lain (Joseph Conrad)

Assalamu’alaikum Wr Wb
Surat ini kutulis dengan hati berbunga. Rasanya terlalu cepat kau menginjak dewasa. Tampak matang kau ketika bersibuk mempersiapkan diri, cari tempat tinggal baru. Waktu kadang seperti sebilah kilatan cahaya. Melesat meninggalkan ku bersama guratan kenangan. Ingatan ku padamu nak, tak bisa dihapus usia: semasa kecil kau sekolah TK. Ada rasa takut saat pertama ku antar kau kesana. Tapi guru TK itu memberi uluran senyum, menyapa seakan beri percaya. Hingga ku yakin kau berada di tangan pendidik yang selalu bahagia. Rekaman itu berulang-ulang ku saksikan diantara foto-foto TK mu yang lucu. Olehmu, aku kau buat lupa sulitnya membesarkanmu seorang diri.
Sejak SD kau sudah pintar menyebut nama. Ibu kota hingga lagu kebangsaan fasih kau lagukan. Di SMP hapalannya sampai menyebut apa itu tugas MK. Di SMU lebih hebat lagi: kau utarakan pendapat tentang keadaan. Hari itu ku lihat kau bukan lagi anak kecil yang takut pada kenyataan. Sesekali aku kuatir dan cemas jika kau nanti dapat nilai buruk. Tapi kenyataan telah paksa aku belajar bahwa hidup itu sandaranya adalah sabar dan kekuatannya ada di rasa percaya. Tak terasa kini kau sudah mahasiswa.

Aku, dan kuyakin juga almarhum ayahmu, seperti melepas sebuah kereta. Nama kereta itu adalah pengalaman dengan tujuan ke kota harapan.

Memang biayanya tak kecil nak. Aku berusaha apapun untuk mendapatkan tiket itu. Biarlah peluh keringat itu bercampur dengan darah asalkan kau bisa kuliah. Bagi ku kebanggaan itu tak ada harganya, dan pengetahuan itu tak ada kuitansinya. Tentu kalau boleh jujur biaya masuk itu berat untuk ku: tapi mana ada kampus yang biayanya murah, nak?!. Walau kadang aku bertanya dalam hati: mengapa biayanya sebesar itu dan untuk keperluan apa saja sebenarnya? Tapi aku bingung kemana akan menanyakan itu semua, apakah didengarkan, dan apakah akan ada jawabannya. Ah, lebih baik aku percaya saja bahwa kampus memang akan melahirkan orang pintar, karena itu harus dengan biaya besar.

Maka pesanku nak:
Jangan engkau menjadi mahasiswa seadanya. Hanya menjalani kegiatan sekedarnya: kuliah, pulang dan bercanda. Kau istimewa bagi ku, maka jadikan hari-harimu istimewa disana. Hiruplah udara petualangan dengan belajar untuk jadi dewasa. Ciri seorang dewasa adalah berani, punya prinsip dan tak ragu mencoba. Kalau kau bertemu orang sedang susah, bantu dan belalah mereka. Kalau kau lihat ada kekejian maka lawanlah, dan hadapi takutmu. Sikap itu yang konon membuat mahasiswa dijuluki agen perubahan. Sikap itu yang membuat mahasiswa dianggap pendobrak kemapanan. Aku bangga kalau kau mampu tunaikan harapan itu nak. Harapan yang tak sampai aku tuju ketika harus membesarkanmu.
Karena itu nak,

Jangan mudah putus asa. Buruknya nilai ujian tak buat masa depanmu lebih buruk. Sejak dulu nilai sebuah pendidikan tak digantungkan pada nilai pelajaran, nak. Hidup mengajariku bahwa sekolah itu bukan sekadar untuk meraih nilai setinggi-tingginya, melainkan menambang pengalaman sebanyak-banyaknya. Aku buktikan ketika berhasil mengantarmu ke perguruan tinggi: tanpa nilai tinggi, cukup keberanian dan harga diri.

Maka jika ada demonstrasi menentang kezaliman, jangan takut untuk terlibat. Tempa pengalaman, jawab keingintahuan, dan asah kepedulian dengan melawan tiap tindakan sewenang-wenang. Hiasi nama dan tanda tanganmu tak saja di kertas-kertas administrasi perkuliahan, melainkan lembar-lembar petisi kemanusiaan. Aku ingin kau tumbuh: menjadi penyayang dan pemberani. Jangan takut melawan tapi takutlah kamu pada sikap diam melihat penindasan.

Maka jika ada permasalahan, jangan lari dan sembunyi dalam galau. Hadapi dengan berani. Keberanian bukan hadiah kehidupan, ia adalah upah dari kerja melawan ketakutan. Tiap kau berjumpa persoalan kemanusiaan maka berusalah tegak di hadapanya. Jangan kamu jadi pengecut dan lari menjauh dari persoalan. Jangan kau jadi anak egois, tak peduli dan tak mau mengerti. Bahkan ketika kuliah mu terganggu dan kau terancam, aku akan lebih bangga karena kau telah jujur pada keadaan. Besar hatiku menyaksikan mu tumbuh dengan pengalaman berjuang melawan ketidak-adilan dan mau berkorban untuk kepentingan kemanusiaan. Aku tak hanya mengantarkan kau menjadi sarjana bertoga tapi ingin menjemputmu sebagai sarjana yang punya pengalaman membela. Banggaku bukan pada nilai terbaikmu melainkan pengalaman muda yang mengasah prinsip kemanusiaanmu.

Ku katakan ini semua bukan tanpa tujuan.
Aku sungguh takut kau jadi seperti mereka yang kini ada di penjara. Para mahasiswa teladan yang hidupnya berhasil tapi berbuat nista. Seorang jaksa muda menerima suap dari kliennya, atau seorang ketua partai yang masih berusia muda terbukti mencuri uang negara. Dulunya mereka pintar dan punya prestasi sempurna. Malahan ada yang jadi dosen teladan dengan ringan menerima suap dari perusahaan yang harusnya diawasinya. Sakit hati orang tua melihat anaknya yang sarjana lalu berbuat nista pada sesamanya. Walau tak sedikit juga orang tua yang senang anak sarjananya membohongi dan memanfaatkan sesama demi menjadi kaya. Kita bukan dibesarkan dari keluarga demikian, nak. Tiap hari aku berdoa semoga kau di masa mendatang tidak terjerembab seperti mereka.

Karena itu nak jangan mudah terpesona tahta dan harta. Tahta itu posisi yang menyanjung kau sebagai orang penting. Ketika kau anggap dirimu harus diperlakukan istimewa, rindu untuk diberi sanjungan, dan merasa diri paling benar: itulah awal mula keculasan. Demikian pula harta yang memberi kau kemudahan untuk memiliki apapun. Tak ada dalam rencanaku ketika membesarkanmu untuk hanya jadi mahasiswa yang doyan belanja. Nilaimu bukan pada baju yang kau pakai, merk motor yang kau bawa atau jenis HP yang kau miliki. Nilai dirimu ada pada kesediaanmu untuk hidup ada adanya, berkorban untuk kepentingan yang melebihi kepentinganmu sendiri, dan mau membela siapa saja yang dilukai harkat kemanusiaanya. Ingat nak, nilai dirimu bukan diletakkan pada apa yang kau miliki tapi apa yang sanggup kau lakukan untuk dirimu sendiri, sesamamu, dan lingkunganmu!

Itu sebabnya nak pandai-pandailah menjaga diri. Jangan terlalu larut dengan kehidupan kampus yang memuja penampilan. Juga jangan terlalu cemas melihat keadaan sehingga kau kucilkan diri dan mengutuk semuanya. Terlibatlah dalam kehidupan sebagai anak muda optimis, kritis dan memberi pengaruh positif. Jika perlu ajaklah teman-temanmu untuk belajar tidak di kelas. Datangilah mereka yang dilanda kesusahan. Belalah mereka yang kini haknya sedang terancam. Sering-seringlah bergaul dengan orang pemberani. Dan mulailah membaca buku-buku yang memberi kau keyakinan tentang perubahan sosial.

Aku tak bisa selesaikan kuliahku karena kehadiranmu. Dan aku tak menyesal karena kau adalah pelajaran paling berharga dan bernilai yang pernah kudapatkan. Kau adalah toga kebahagiaan hidupku. Dalam usiamu yang baru menginjak 5 bulan di dalam perutku, aku sempat merindui masa-masa ketika aku jadi mahasiswa seperti mu. Tetapi Brecht dengan lantang menghardik pikiranku:

Disana kau duduk. Dan berapa banyak darah ditumpahkan
Hingga kau dapat duduk disana. Apa cerita semacam ini buat kau bosan?
Baiklah, jangan lupa ada orang lain duduk disitu sebelum kau
yang kemudian malah duduki orang lain. Angkat kepala mu!
Ilmu mu itu tak akan bernilai, kelak kau tau
Dan pelajaran itu akan mandul, kalau kau pikir menyenangkan
Kecuali kau ikrarkan kepandaianmu untuk berjuang
Melawan semua musuh-musuh kemanusiaan.
Jangan pernah lupa manusia seperti kau yang terluka
karena kau bisa duduk di sini sementara banyak yang lain tidak.
Dan sekarang jangan kau tutup matamu, dan jangan kabur
Tetapi belajarlah untuk mempelajari, dan cobalah mempelajari untuk apa kau belajar.1

Sekarang, aku tak lagi bisa menemanimu seperti pada masa TK dulu. Aku tak sanggup lagi menggenggam tanganmu untuk ku ajak melihat kegembiraan seperti waktu kecil dulu. Kini saatnya kau genggam tangan kawan-kawanmu, rakyat kebanyakan yang sedang mengalami kesulitan: buruh yang digaji kecil, petani yang disita tanahnya, pedagang kecil yang digusur lapaknya, nelayan yang susah hidupnya, perempuan yang jadi korban kekerasan di rumah dan di luar negeri, orang-orang yang entah kenapa tak boleh beribada dengan tenang atas keyakinannya. Ada aku diantara mereka, nak. Genggam tangan mereka dan berbagi kepercayaan bersama mereka. Sungguh bukan buku kuliah, ruang kuliah atau IP yang akan membesarkan harapanku: tapi jiwa mudamu yang mudah tersentuh dan peka pada penderitaan sesama.

Kelak aku bisa cerita pada yang lain kalau anakku bukan sekedar mahasiswa. Anakku belajar jadi dewasa di perguruan tinggi: punya sikap dan tak ragu berkorban untuk sesama. Anakku bukan duduk di kampus saja, tapi di belantara kehidupan rakyat yang kini mengalami derita. Bukunya bukan hanya diktat kuliah, tapi pengalaman memahami dan membela. Ajarannya tidak jadi hapalan dan dogma tapi perlawanan menentang ketidakadilan. Kelak ketika dekan atau rektor hendak melantikmu jadi sarjana, biar orang-orang kecil dan miskinlah yang pindahkan tali toganya.

Aku hanya titip pesan padamu nak, jangan sesekali kamu diperhamba oleh aturan, dan jangan pula takluk oleh ancaman. Aku tak ingin kau jadi mahasiswa yang gampang menyerah pada keadaan. Dan pelajaran kuliahmu tak satupun akan ajari kau budi pekerti itu.

Kusudahi surat ini sambil menatap wajah kecilmu. Lucu, nekat dan penuh keberanian. Tak ada cita-cita yang terlalu besar kukorbankan demi bersarkan kau untuk tunaikan cita-citamu.

Tugasku hampir selesai. Sekarang ku lepas kau bukan pada guru yang penuh perhatian, tempat yang padat aturan, tapi kehidupan mahasiswa yang sarat petualangan. Tak sabar aku tunggu kabar petualangan darimu. Ku tunggu kisahmu tegakkan keadilan dan ku nanti beritamu tentang perubahan. Aku tak akan bertanya berapa nilai ujianmu atau kapan kau akan tamatkan kuliahmu. Sebab aku percaya ketika ku antarkan kau ke kampus, kau akan belajar berterima kasih atas kursi kuliahmu yang diatasnya ada darah dan perjuangan orang-orang yang pernah dan tak bisa mendudukinya. Disana kau akan mengerti apa itu nilai, yang peluhnya adalah pengorbanan dan cara meraihnya dengan keberanian. Ketika kau pahami itu, maka tugasku akan selesai.

Nak, tak perlu berterima kasih, tapi sampaikan rasa terima kasihmu pada rakyat kecil yang akan memberi mu pelajaran tentang kebenaran dan perjuangan. Juga minta perlindungan dari Nya sehingga kau diberi kekuatan Iman, Harapan dan Keteguhan. Tuhan akan selalu menyertai siapa saja anak muda yang teguh memegang kebenaran dan berani memperjuangkannya.
Selamat berjuang nak, doaku selalu meyertai hari-harimu.

Walaikum sallam wr.wb
Aku,
Ibu yang selalu mencintai dan menyayangimu, selamanya.
***

*Eko Prasetyo adalah Badan Pekerja Social Movement Institute (SMI) di Yogyakarta, dan Zely Ariane adalah anggota Politik Rakyat. Keduanya sedang berkolaborasi menulis buku yang mudah-mudahan bisa cepat terbit.

1 Dari puisi To the Students of the Workers’ and Peasants’ Faculty, Bertolt Brecht.


sumber :
http://carpetmoss.wordpress.com/
politik rakyat.com

Jumat, 23 Januari 2015

15 Saran yang Asing di Telinga Tapi Berguna Buatmu Para Mahasiswa

Masa-masa kuliah sering jadi momen yang sulit dilupakan dalam kehidupan seseorang. Di bangku kuliah biasanya seseorang sudah cukup punya otonomi untuk menentukan jalan hidupnya sendiri. Tidak jarang di bangku kuliah pula seseorang mulai keluar dari rumah dan tinggal sendiri.
Kebebasan yang makin besar, usia muda, kesempatan dan tantangan terbentang luas di depan mata — memang membuat masa kuliah menyenangkan. Tapi yakin deh, sebenarnya masih banyak hal yang belum kamu tahu soal dunia perkuliahan.
Saran-saran yang masih terdengar asing di telingamu ini akan membuat kehidupanmu sebagai mahasiswa lebih menyenangkan.

1. Kamu Harus Peka: Hal Hal Yang Bisa Kamu Pelajari Sendiri? Hal Apa yang Harus Dipelajari Di Bangku Kuliah?

 Mana yang bisa dipelajari sendiri, mana yang harus dipelajari lewat kuliah?
Sebagai lulusan SMA yang harus menentukan jurusan kuliah, kamu sering dihadapkan pada kebingungan mendasar soal bidang studi yang ingin kamu dalami di universitas. Terkadang kamu ingin mendalami hal yang kamu suka, tapi nggak jarang juga kamu tidak yakin: apakah kegemaran pribadimu cukup kuat jadi alasan untuk mengambil jurusan?
Dibutuhkan kepekaan untuk membedakan antara hobi dan kesempatan karir. Yakinkan dirimu dan riset sebanyak-banyaknya. Hal apa yang kamu rasa bisa dipelajari sendiri, hal apa yang perlu diperdalam lewat pendidikan di universitas.
Akan sangat oke kalau kamu bisa memperdalam hobi secara otodidak sembari menambah ilmu baru di bangku kuliah.

2. Menunda Tugas Itu Sah-Sah Saja. Selama Kamu Tahu Gaya Bekerja yang Paling Cocok Untukmu

Kebanyakan dosen dan kakak angkatan akan menyarankan agar kamu tidak menunda tugas. Setiap ada tugas ada baiknya kamu langsung mengerjakannya saat itu juga. Saran ini tidak sepenuhnya benar, karena cuma kamu yang bisa tahu kapan waktu yang paling produktif bagi dirimu sendiri.
Kalau kamu memang cuma bisa bekerja dibawah tekanan deadline ya nggak ada gunanya memaksa diri mengerjakan tugas 2 minggu sebelum batas waktu pengumpulan. Toh otakmu baru bisa bekerja dengan baik 3 jam sebelum kelas dimulai.
Tundalah tugas sesukamu. Yang penting kamu mengenal momen produktif diri sendiri dan benar-benar bisa memanfaatkannya. Mau jadi orang yang suka menunda tapi tetap produktif ? 

3. Ambillah Cuti Kuliah. Beri Dirimu Waktu Jeda Sebelum Lulus dan Mulai Melangkah


Ambil cuti kuliah untuk melakukan hal yang kamu suka
Jarang mahasiswa mau memanfaatkan waktu cuti yang dimiliki jika tidak merasa punya alasan yang jelas. Biasanya cuti hanya diambil oleh mereka yang mengikuti kegiatan pertukaran mahasiswa, sakit atau punya urusan pribadi yang tidak bisa dikerjakan bersamaan dengan kuliah.
Jangan takut mengambil cuti di tengah waktu kuliahmu. Cuti tidak selalu identik dengan mahasiswa abadi yang malas kuliah. Kalau kamu bisa memanfaatkannya dengan tepat, waktu cuti bisa jadi jeda yang menyegarkan.
Kamu bisa melakukan hal yang benar-benar kamu suka, traveling, magang, sampai mencoba membangun usaha. Waktu cuti bisa jadi pondasi yang baik untuk menemukan hal yang benar-benar ingin kamu lakukan selepas lulus nanti.

4. Di Semester-Semester Awal, Usahakan Bisa Dapat IP Bagus


Bekerja keraslah di semester awal 
Lho, bukannya semester awal kuliah adalah waktu buat santai dan puas-puasin main? Kamu salah kalau menempuh jalan itu. Justru semester awal kuliah adalah momentum paling tepat untuk menyimpan IP bagus demi keamanan status IP-mu kedepan.
Di semester awal biasanya mata kuliah yang ditawarkan masih relatif mudah. Kamu akan lebih punya kesempatan bisa dapat nilai sempurna kalau benar-benar serius mengikuti seluruh proses perkuliahan. Tanggung jawab di berbagai organisasi juga belum mampir ke bahu mahasiswa semester awal.
Jika kamu bisa memanfaatkan semester awalmu dengan baik untuk menggenjot nilai, kamu tidak akan lagi kelabakan ketika mulai sibuk di semester selanjutnya. Kalau toh ada nilai B dan C yang mampir IPK-mu tidak akan terjun payung.


5. Kalau IPK-mu sudah Diatas 3,5 Kamu Bisa Fokus Untuk Melakukan Hal Lain


IPK sudah tinggi kamu tinggal fokus melakukan hal lain
Agar bisa aman mencari pekerjaan tentu IPK masih tetap penting untuk diperjuangkan. Usahakan indeks prestasi kumulatifmu tidak kurang dari 3,25 di setiap semester. Ketika IPK-mu sudah mencapai 3,25 sampai 3,5 ke atas, kamu bisa fokus ke hal-hal diluar kuliah.
Beberapa nilai B tidak akan mengubah IPK-mu secara drastis. Kasarnya nih, kamu sudah aman dari sisi administratif. Kembangkan dirimu. Ikutilah organisasi sebanyak mungkin, bangun jejaring dengan orang-orang yang memiliki ketertarikan yang sama denganmu.
Dengan cara ini kamu akan jadi pribadi yang lebih kaya dan tidak sekedar paham teori semata. Persaingan ketat di dunia kerja akan bisa kamu hadapi dengan mudah karena kamu sudah lebih siap untuk bertarung di lapangan.


6. Membiarkan Pintu Kamar Kos Terbuka Bisa Jadi Langkah Membuka Pertemanan Baru


Selalu jalin pertemanan dengan kawan baru
Membuka diri untuk menerima kawan baru dalam kehidupanmu terkadang tidak mudah. Kamu yang sudah punya nilai dan kebiasaan yang tertanam dalam diri akan lebih selektif memilih teman. Walau ingin memperluas pergaulan, tidak jarang secara tidak sadar kamu membangun benteng untuk membuat dirimu tetap nyaman.
Setiap pulang kuliah langsung masuk kamar kos, kunci pintu, asyik nonton serial sendirian — ya gimana kamu akan dapat teman? Membiarkan pintu kamar terbuka jadi salah satu trik jitu untuk menambah teman.
Dengan tidak terus mengurung diri di kamar, kamu akan punya kesempatan mengenal orang-orang baru yang bukan tidak mungkin bisa membawa perubahan besar ke hidupmu.


7. Belajar Bisa Nanti, Tapi Berjejaring Harus Hari Ini


Organisasi (terkadang) lebih penting dari kuliah
Seandainya kamu dihadapkan pada 2 pilihan:
  1. Masuk kelas, ikut kuliah
  2. Ikut teman-temanmu nongkrong untuk membicarakan acara penggalangan dana Gaza
Mana yang akan kamu pilih? Semua saran yang ada diluar sana akan menyuruhmu mengambil pilihan nomor 1. Mereka akan bilang, “Kamu udah bayar mahal-mahal cuma buat bolos?”.
Well, sebenarnya kuliah itu bukan sekedar investasi ilmu. Tapi juga investasi jaringan. Jejaring dan pertemanan seumur hidup yang kamu dapatkan semasa kuliah akan jauh lebih mahal harganya di masa depan.
Hipwee tidak menyarankan kamu mengabaikan kewajiban akademis. Tapi akan jauh lebih baik kalau kamu tidak hanya jadi mahasiswa kupu-kupu (kuliah-pulang-kuliah-pulang), tetapi juga handal membangun jaringan untuk kepentinganmu sendiri nantinya.


8. Saat Merasa Teman-Temanmu Tidak Membuatmu Berkembang, Berarti Saatnya Melepaskan Mereka


Teman-teman harus bisa membuatmu berkembang
Bertahan dengan teman yang sama dari awal kuliah? Tentu saja boleh. Tapi dengan satu syarat, hubungan pertemanan itu harus membuat kalian berkembang. Kamu tidak cuma senang-senang saja bersama mereka, tapi juga belajar sesuatu.
Hubungan pertemanan yang terjalin selama kuliah benar-benar membawa dampak besar bagi perkembangan pribadimu. Kamu berhak memiliki kawan yang tidak hanya mendengarkan keluh kesah, tapi juga bisa mendorongmu untuk mengeluarkan kualitas terbaik yang kamu miliki.
Setelah menjadi mahasiswa kamu akan tahu kalau pertemanan tidak selamanya bertahan. Orang memang datang dan pergi dalam hidupmu. Melepaskan mereka yang tidak membawamu kemana-mana bukanlah kejahatan. Justru itu tanda kamu sudah cukup dewasa untuk menghadapi perubahan.


9. Nilai Bukan Segalanya. Selalu Ambil Mata Kuliah yang Bisa Membuatmu Berkembang Sebagai Manusia


Kelasnya gampang sih, tapi ilmunya ada
Sebagai mahasiswa, tentunya kamu ingin dong mendapatkan nilai bagus di mata kuliah? Apalagi kalau tidak perlu pakai usaha besar. Terkadang ada tuh beberapa kelas yang dosennya selow, sampai ada kabar turun-temurun dari tiap angkatan kalau ambil kelas itu dijamin nilainya bagus.
Hmm…kamu yakin mau memanfaatkan masa kuliah cuma buat sekedar cari nilai? Mau punya transkrip nilai WOW tapi melempem kayak kerupuk saat diajak diskusi? Manfaatin pilihan kelas yang ada untuk benar-benar menambah pengetahuan, dong. Rugi amat kalau cuma cari gampang.


10. Kamu Belum Sehebat Itu. Jangan Cepat Melabeli Diri Dengan Spesialisasi Di Bidang Tertentu


Melabeli diri bisa menutup kesempatanmu
Ego mahasiswa itu tinggi, terutama jika menyangkut hal yang sedang dipelajari. Misalnya kamu anak Hubungan Internasional nih, di semester 5 kamu udah jatuh cinta banget dengan kawasan Amerika Latin. Mulai saat itu kamu berjanji akan jadi ahli kawasan itu. Hidupmu sepenuhnya didekasikan untuk mempelajari dinamika kawasan yang kamu sukai.
Terlalu cepat memilih spesialisasi itu ibarat pisau bermata dua. Kamu bisa super sukses, atau juga bisa justru gagal. Spesialisasi di bidang tertentu membuat kamu menutup kemungkinan lain yang bisa jadi tidak kalah baiknya untuk hidupmu.
Jangan terburu-buru, siapkan diri untuk menerima semua kemungkinan yang muncul di depan matamu.


11. Ikut Kegiatan Dan Organisasi Itu BUKAN HANYA Untuk Memperkaya CV


Ikut organisasi itu untuk memperkaya diri
Memang benar sih, saat kuliah adalah momen yang paling tepat untuk menambah panjang daftar pengalaman yang akan muncul di resume-mu. Kamu bisa ikut banyak organisasi di dalam dan di luar kampus, magang, bahkan bisa juga cari pengalaman kerja paruh waktu.
Tapi jangan lupa, kamu ikut semua kegiatan itu bukan hanya untuk memperkaya CV. Tujuan utamanya adalah untuk memperkaya dirimu. Dengan pola pikir seperti ini kamu akan lebih semangat dan berdedikasi untuk melakukan kegiatan diluar kewajiban akademis.
Dengan benar-benar mengerahkan segala kemampuan untuk berkembang secara pribadi, kamu akan jadi orang yang lebih siap untuk ketika menghadapi wawancara kerja dan berbagai tekanan karir.


12. Satu-satunya Pengampunan Bagi Mahasiswa Abadi Adalah Saat Lamanya Kuliahmu Benar-benar Digunakan Untuk Mengembangkan Diri


Kuliah lebih lama tapi pengalaman banyak? Boleh 
Mana yang lebih baik: kuliah cepat tapi minim pengalaman organisasi, atau kuliah lebih lama dengan banyak pengalaman kerja dan berorganisasi?
Kalau bisa milih sih maunya kuliah cepat tapi tetap banyak pengalaman organisasi.
Menunda kelulusan barang 1-2 semester untuk menambah pengalaman kerja dan organisasi bisa jadi keputusan terbaik yang pernah kamu ambil dalam hidup. Diluar sana, pengalaman dan kemampuan bekerja dalam tim yang kamu pelajari lewat organisasi akan lebih mahal harganya dibanding transkrip nilai yang berkilau.


13. Kamu Boleh Pintar Setinggi Langit. Tapi Tidak Ada yang Mengalahkan Kemampuan Berkomunikasi dan Berpikir Kritis


Kuncinya kemampuan komunikasi dan terus berpikir kritis
Bukan hanya ilmu yang terkait jurusanmu saja yang perlu kamu kejar selama kuliah. Yang lebih penting justru bagaimana kamu membentuk diri untuk bisa berkomunikasi dengan efektif dan berpikir kritis. Kemampuan ini yang akan mengantarkanmu mencapai impian yang selama ini kamu harapkan.
Libatkan dirimu secara aktif di berbagai kegiatan organisasi dan diskusi di kelas. Latih kemampuan menyampaikan pendapat, berpikir kritis dan membuat kesimpulan yang rasional. Dua kemampuan tersebut akan membuatmu jadi pribadi yang mahal harganya.


14. Kamu Tidak Perlu Bangga Saat Diterima Kuliah Di Fakultas Dan Universitas Favorit. Mereka Tidak Akan Menentukan Kesuksanmu


Fakultas dan universitas favorit bukan jaminan
Bisa diterima di universitas favorit memang suatu pencapaian, tapi sama sekali bukan harga mati. Nama almamatermu tidak akan banyak berarti saat kamu tidak bisa memanfaatkan kesempatan kuliah untuk mengembangkan diri. Kamu masih tetap bukan siapa-siapa selama masih belum sukses.
Yang penting bukan dimana kamu menempuh pendidikan. Tapi bagaimana kamu bertransformasi jadi pribadi yang lebih berkualitas dimanapun kamu ditempatkan. Dimanapun, mutiara tetap akan jadi mutiara kan?

15. Perjuangan Sebenarnya Sudah Dimulai Jauh Sebelum Wisuda. Di Hari Pertama Kamu Masuk Kuliah, Hidupmu Memasuki Chapter Barunya


Perjuangan sudah dimulai jauh sebelum wisuda
Masih menunda mengembangkan diri karena belum wisuda? Kamu merasa medan pertempuran sebenarnya adalah persaingan kerja yang sengit diluar sana? Well, sebenarnya perjuangan yang sesungguhnya dimulai dari sekarang — saat kamu masih jadi mahasiswa. 
Kalah atau menangnya kamu menaklukkan masa depan ditentukan dari bagaimana kamu memanfaatkan waktumu sebagai mahasiswa. Kalau kamu gak serius, gak ikut organisasi, pacaran mulu dan tidak punya kemauan mengembangkan diri….ya siap-siap aja ucapkan selamat tinggal pada kesuksesan.
Gimana? Apakah kamu merasa saran-saran diatas bisa diaplikasikan dalam kehidupanmu sebagai mahasiswa? Yuk, mulai ciptakan pengalaman dan kembangkan diri selama kuliah. Kesempatan emas ini cuma datang sekali, loh.


ini tulisan dari Nendra Rengganis yang saya ambil dari sebuah artikel hipwee
sumber: http://www.hipwee.com/

Rabu, 31 Desember 2014

Kisah-Kisah Hidup Yang Hanya Di Pahami Mahasiswa Perikanan

Sebenarnya Apa saja sih hal hal unik yang ada di kampusnya anak perikanan dal unik apa saja yang dirasakan mahasiswa perikanan ? dan Bagai mana hal-hal yang dirasakan oleh mahasiswa perikanan tentang kesedihan, kebahagiaan dan kebanggaan mahasiswa perikanan? Hal apa saja yang nggak disukai anak perikanan sebagai mahasiswa dan hal apa saja yang membuat mereka tetap bertahan sebagai mahasiswa perikanan ? 

apasih pendapatmu tentang mahasiswa perkanan ? melalui artikel ini saya sebagai penulis mau menuturkan betapa menariknya jadi mahasiswa perikanan dan pastinya bikin kamu pengen bangga jadi anak perikanan. saya mahasiswa perikanan dari program keahlian teknologi produksi dan manajemen perikanan budidaya, Salam buat anak aquakultur indonesia ?? WE ARE FISHERY.

1. Kampus Perikanan Itu, Selalu Identik Dengan Dengan Warna Biru

Nuansa yang pertama kali bisa kalian rasakan saat memasuki kampus perikanan, yang namanya kampus perikanan pasti selalu identik dan dengan biru yang melambangkan bahwa perikanan selalu berkaitan dengan air, karena semuanya serba biru kadang ada yang bilang kampus perikanan itu markasnya anggkatan TNI angkatan laut wdiehhh......

2. Anak Perikanan Itu Ngak Bisa Jauh Jauh Dari Yang Namanya  Lele!!

Kalau kamu udah masuk perikan kamu nggak boleh takut yang namanya megang lele, kalau kamu belum pernah nyoba megang lele pasti greget megang lele, karena sakit takutnya sampai gregetan. hehehee.

3.Anak Perikanan Selalu Dekat dengan Laboratorium 

Laboratorium adalah tempat nongkrong kita anak perikanan. Lab udah kayak rumah sendiri bagi kita karena banyak yang mesti kita kultur dan kita uji disana uji kualitas kualitas pakan dan kandungan nutrisi pakan. 

4. Klu Dokter Tahu Cara Ngebedain Mana Orang Yang Sakit dan Tidak, Anak Perikanan Itu Tau Cara Ngebedain Ikan Sakit dan tidak

Jadi dokter buat ikan itu lebih susah lo dari dokter manusia, kalau kita sakit kita bisa ngomon kalau ikan mah mana bisa ngomong, Makanya kita harus bisa membedain tinggah laku ikan yang lagi mood dan ngak mood.hehehe 
Ikan yang sakit itu bianya nggak mau makan, dan biasanya suka menyudut sendiri di pojok akuarium kayak orang lagi galau di putus ikan dan dan jika tidak segera di tangani besoknya lansung mati, jangan dicontoh kalau lagi galau besoknya lansung Tepar, hahaha

Itu bukti anak perikanan itu harus memiliki rasa perhatian yang tinggi!! Sama ikan aja perhatian apalagi sama pasangannya, pastinya beruntung bangat dapat pacar anak perikanan. ngeless yaa? ngak serius!! 

5. Selain Pecinta Ikan, Anak Perikanan Juga Memiliki Jiwa Petualang Yang Tinggi

Berbanggahlah Kalian kuliah di Fakultas Perikanan, kalian adalah orang-orang yang super perhatian terhadap lingkungan kalian juga adalah orang-orang yang yang memiliki jiwa petualang sejati, kuliah disuruh mengukur kualitas air, keluar masuk hutan mangrove, banyak nyamuk apalagi bau lumpurnya, seru dan menantang bukan ? Menimba ilmu mempelajari sumua hal tentang perairan dan sekaligus menjelajhi indahnya alam yang indah, Kurang istimewa apalagi mahasiswa perikanan, siapa yang peduli dengan alam kalau bukan anak perikanan untuk membudidaya varietas ikan dan bibit ikan unggul yang bermanfaat bagi kehidupan kalau bukan anak FPIK?

6. Perlahan-Lahan Kamu Harus melupakan Kebiasaan Pulang Kampung Tiap Akhir Pekan...

Ketika keluarga sudah rindu menanyakan kepulangan mu kapan kamu pulang, pasti nyesak banget rasanya pengen pulang kampung, Jadwal perkuliahan perikanan itu padat banget!

Kuiliah bisa sampai sore malamnya ada pratikum pemijahan ikan, tapi semuanya itu berasa indah kalau kita nikmatinya bareng anak perikanan, malamnya bakar-bakar, makan bareng, cerita-cerita depan api unggun sambil menunggu pengamatan, biasayanya kita pratikum sekitar jam 12 malam. 
Kata siapa cuman anak perikanan nggak sibuk sob.

7. Kamu Akan Berhadapan Dengan Minggu Yang Ngak Tenang Dalam Minggu Yang Tenang

Penderitaan masih belum berakhir. masih ada yang lebih nyesek lagi minggu yang tenang biasanya pada saat minggu tenang masih ada aja tugas wawancara ke peteni, atau apapun lah itu capek dah...

8. Walaupun Jadwal Pratikum Padat Kamu Bisa memanfaatkannya Sambil Liburan

Di perikanan itu kita sering kali kunjungan lapang sob, mulai dari kunjungan kunjungan lapang ke pabrik pakan, balai budidaya ikan, pantai, pulau seribu, pelelangan ikan. Selain kunjungan lapang kita juga bisa bertamasya maksudnya sambil menyelam minum air. kurang asik mana perikanan dimatamu sob.

9. Seberat Apapun Tugas Dan Laporan Kuliah di Fakultas Perikanan, Bagimu Fakultas Perikanan Tetap Menyenankan.

Semua mahasiswa jurusan apapun pasti memiliki kesulitan, begitu juga jadi mahasiwa perikanan. Seberat apapun proses perkuliahan yang kalian lakukan dan seberat apapun beban yang kamu jalanin sebagai mahasiswa perikanan jika kamu menjalani dengan iklas semua yang menjadi beban bagimu tidak akan menjadi beaban bagimu. Apa yang kamu lakukan selama menjadi mahasiswa perikanan semuanya kita akan bermanfaat bagi dirimu, orang-orang sekitarmu dan alam sekitarmu juga.

Negara kita adalah salah satu negara degan lautan terluas di dunia dan  negara dengan garis pantai terpanjang di dunia sudah saatnya perikanan kita maju! Dan sudah saatnya kita tak hanya tinggal duduk diam kita gali terus potensi perikanan indonesia, siapa lagi kalau bukan kita semangat dan terus berjuang salam perikanan indonesia.




sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com